TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Aktifis Masyarakat Peduli Inhil (MPI) meminta agar persoalan anjloknya harga kelapa tidak digiring ke ranah kepentingan politik. Menurutnya, keterpurukan harga komoditas utama perkebunan di Inhil ini bukan ajang untuk mencari popularitas.
“Persoalan kelapa bukanlah persoalan yang bisa dipandang sebelah mata. Sektor perkebunan yang dulunya sempat menjadi primadona masyarakat Inhil ini masih sangat berpengaruh besar terhadap perekonomian masyarakat. Oleh karenanya, perhatian serius melalui kerja nyata tidak bisa untuk ditawar-tawar lagi.” Ungkap Zakiyun didampingi Aktifis MPI lainnya, Tengku Suhandri saat menyambangi detikriau.org, Ahad (27/5).
Zakiyun juga berpendapat, dengan kembali mencuatnya berbagai pemberitaan akan anjloknya harga kelapa dibeberapa media yang juga diiringi dengan munculnya pejuang-pejuang baru mengatasnamakan kepedulian penderitaan petani kelapa tentunya akan memberikan sesuatu yang positif, dengan catatan, lontaran-lontaran kalimat tegas yang diucapkan didepan publik bukan hanya sekedar untuk mendongkrak popularitas diri.
“Saya tidak perlulah untuk negative thingking, mudah-mudahan saja kalimat tegas yang katanya bahkan siap untuk melepaskan jabatan sebagai anggota Dewan jika persoalan harga kelapa tidak terselesaikan itu adalah kalimat tulus yang muncul dari hati yang paling dalam. Intinya jangan bertopeng dibalik kesusahan masyarakat. Tentunya sangatlah na’if jika penderitaan saudara-saudara kita dipolitisir hanya demi kepentingan pribadi maupun kelompok.” Harapnya.(fsl)



mslah anjlok harga kelapa ini mnjd persoalan yg serius.bs jd 5 tahun kedepan hasil perkebunan kelapa kt tggl 50 persen sj krn petani mulai enggan menyulam kelapa dan beralih ke komoditas lain.sebaik nya semua pihak terkait bekerja sama memperjuangkan ini.
woooi ormas2 gk jelas….kami petani kelapa tdk meminta perhataian dari kalian tentang harga kopra murah. kami membangun kebun kelapa dgn keringat kami sendiri dan tdk ada sepersenpun kalian menolong kami. jd jgn menjelang pemilukada kalian BANCRIT dan sok tau tentang kami. jgn jual kami demi politik laknat kalian.
apakah otonomi gagal memperjuangkan rakyat tani? ataukah hanya ajang bagi2 duit korupsi?
inilah yg selalu dilontarkan orang banyak disekeliling anda.