14 Desember 2025

Riau Bermarwah

Mengulas Berita dengan Data Akurat

BERHENTI DIDEMO, ANGKUTAN TRUK BATUBARA KEMBALI LANJUTKAN AKSI

Bagikan..

TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Aktifitas tranportasi batu bara yang sempat diributkan karena dituding menjadi penyebab kerusakan sepanjang jalan lintas samudera, sudah tidak terdengar lagi. Kini, bahkan sejak siang hingga malam hari ratusan truk kembali bebas berseliweran. Mereka dengan dada membusung kembali leluasa meluluhlantakkan ruas jalan dan meninggalkan penderitaan  bagi masyarakat.

“Apa yang bisa kami perbuat. Kemana lagi kami bisa mengadu ditambah lagi aksi-aksi demontrasi yang dulunya sempat memberikan harapan kini sudah tidak terdengar lagi.,” Ujar seorang warga Km. 8 Desa Harapan Tani Kecamatan Kempas, Tarman ketika menghubungi detikriau.org melalui sambungan telepon, Ahad (20/5).

Menurut penuturannya, saat ini jalan lintas samudera mulai simpang Km 5 Desa Bayas Jaya Kecamatan Enok hingga Desa Sincalang, Kecamatan Keritang kondisinya semakin parah karena sejak pagi sampai malam dini hari ratusan truk angkutan batubara seakan tidak pernah berhenti melakukan aktifitas.”Satu kali lewat, 20 hinga 30 kendaraan truk berjejer memenuhi ruas jalan. Siang dan malam. Perbaikan yang dilakukan hanya terlihat sebatas menebarkan bebatuan di badan jalan. Kondisi ruas jalan seperti ini tentunya akan semakin rawan menimbulkan kecelakaan khususnya bagi kendaraan roda dua,”Keluh Tarman.

Anto, seorang warga Kecamatan Kempas lainnya juga menyatakan keluhannya. Bahkan diceritakannya, ia menyaksikan akibat terperosok ke lubang dijalanan, sebuah kendaraan roda dua terpelanting dan menimpa seorang anak yang sedang bermain dihalaman rumah dan menyebabkan tulang kaki si anak patah.”Kami sudah bosan menceritakan berbagai keluhan, sampai hari ini sepertinya tidak ada satu pihakpun yang menanggapi. Bahkan saat ini, akibat beban berat kendaraan truk batu-bara yang berseliweran tiada henti-henti, dinding rumah saya sudah banyak yang retak. Tapi beginilah nasib kami orang kecil. Siapa yang mau perduli,”Ungkap Anto dengan nada apatis.(fsl)