
Jakarta – KPK membuat gebrakan dengan melakukan operasi tangkap tangan di luar pulau Jawa pada 2012. Berkaca dari hal tersebut, lembaga ini memperingatkan bagi para calon koruptor di daerah untuk jangan mencoba melakukan upaya korupsi.
“Di tahun ini, untuk kali pertamanya, KPK menggelar operasi tangkap tangan di luar
Pulau Jawa, seperti di Riau, bahkan di Buol, Sulawesi Tengah, yang berjarak sekitar tujuh
jam perjalanan darat dari Palu, ibu kota Sulawesi Tengah,” kata Ketua KPK Abraham Samad, dalam pernyataanya, Jumat (28/12/2012).
Menurut Abraham, KPK memiliki kemampuan memata-matai praktik korupsi hingga ke seberang pulau. Hal ini juga menjadi shock theraphy bagi pejabat yang ada di daerah.
“Hal tersebut menegaskan bahwa jangkauan KPK tak sebatas Pulau Jawa. Selain menjadi terapi kejut, operasi tangkap tangan merupakan bentuk respons KPK atas antusiasme masyarakat yang telah melaporkan praktik korupsi,” terang Abraham.
KPK melakukan penangkapan 7 anggota DPRD Riau pada April 2012. Para anggota DPRD tersebut telah divonis bersalah oleh pengadilan negeri terkait penerimaan suap dalam pembahasan anggaran penambahan venue untuk PON.
Pada Juli 2012, KPK menangkap bupati Buol Amran Batalipu di kediamannya. Dia ditangkap karena penerimaan uang Rp 3 milliar dari pihak PT Hardaya Inti Plantation terkait pengurusan lahan sawit di wilayah itu. Belakangan pemilik PT Hardaya, Hartati Murdaya ditetapkan sebagai tersangka.(dtc)



BERITA TERHANGAT
Polemik Penguasaan Lahan Oleh Perusahaan di Inhil, Pengawasan Camat dianggap Lemah
Argan Excl tumbang, Cakra Muda PPWI Inhil melaju ke putaran ke tiga di turnamen Volley Dandim 0314/inhil Cup VII
Wakil Bupati Inhil Yuliantini Resmi Tutup MTQ ke-20 Kecamatan Kempas Tahun 2025