TEMBILAHAN (detikriau.org) – Produksi Tandan Buah Segar kelapa sawit perkebunan masyarakat mengalami penurunan hingga 30 persen. Kondisi ini dipengaruhi tingginya curah hujan.
“setiap masuk musim penghujang, produksi TBS memang menurun,” Ujar Wahyudi, petani sawit dikematan kempas, rabu (17/12)
Meskipun harga TBS hingga pertengahan Desember relatif stabil dikisaran Rp 1000 per kilo, namun dengan penurunan produksi, juga pastinya tidak akan mempu mendongkrak rupiah yang dapat dikantongi petani.
“Biasanya bulan Juni hingga Agustus nanti baru produksi buah naik lagi. Permasalahan lain harga CPO pula yang biasanya turun. Jika demikian secara otomatis harga TBS juga ikut turun,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Inhil, H Muktar T, melalui Kepala Seksi (Kasi) Promosi dan Pemasaran Hasil, Sri Wahono, mengakui dalam satu tahun terdapat beberapa kali penurunan produksi buah.
“Bisa saja. Namun bukan brarti pada bulan yang sama. Namun penurunan produksi tetap ada,” kata Sri Wahono.
Sedangkan mengenai harga, lanjut Sri Wahono, ada dibeberapa Kecamatan yang harga TBS-nya hanya mencapai Rp 400-500 per kilogram. Kondisi itu terjadi pada kecamatan-kecamatan jauh yang aksesnya hanya bisa dilalui dengan jalur laut.
“Secara umum harga TBS di Inhil memang berkisar hingga Rp 1.000 per kiloghram,” tutupnya.( dro/*1)



BERITA TERHANGAT
Polemik Penguasaan Lahan Oleh Perusahaan di Inhil, Pengawasan Camat dianggap Lemah
Argan Excl tumbang, Cakra Muda PPWI Inhil melaju ke putaran ke tiga di turnamen Volley Dandim 0314/inhil Cup VII
Wakil Bupati Inhil Yuliantini Resmi Tutup MTQ ke-20 Kecamatan Kempas Tahun 2025