TEMBILAHAN(www.detikriau.org)– Minimnya fasilitas tempat pembuangan sampah rumah tangga, di jalan M Yamin Parit 15 Kelurahan Tembilahan Hilir, Kecamatan Tembilahan, membuat warga sekitar menjadikan parit (anakan sungai. Red) dan drainase sasaran akhir pembuangan sampah.
Salah satu alasan mereka melakukan itu dikarenakan tidak tersedianya tempat pembuangan sampah umum. Padahal dampak dari perbuatan itu secara langsung telah mencemari lautan, sehingga bisa juga merusak ekosistem. Tapi yang lebih parah, bisa menyebabkan saluran air tersumbat dan menimbulkan bahaya banjir. Apalagi jika memasuki musim hujan seperti saat ini.
“Habis mencari tempat sampah di sepanjang jalan ini susah. Kami harus pergi kedepan lembaga sana. Makanya sampah-sampah rumah tangga kami buang kedalam parit. Hampir semua warga sini membuang sampah ke parit,”ungkap Ati (29) ibu rumah tangga jalan M Yamin, Senin (17/2).
Hal yang dilakukan ibu beranak satu ini sebagian dari potret warga M Yamin lainya. Pemandangan tersebut akan mudah dilihat saat magrib dan malam hari.
Sebelumnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Inhil H Tengku Edy, menyebutkan pihaknya masih mengevaluasi titik-titik tempat pembuangan sampah rumah tangga warga Kota Tembilahan. Disampaikannya, untuk memenuhi harapan warga Kota Tembilahan, tentang titik-titik pembuangan sampah rumah tangga, sudah mernjadi program Dinas PU.
“Kita akan coba menganggarkanya melalui APBD Inhil tahun ini. Masalahnya saat ini kita masih mengevaluasi persoalan itu,” ungkap Tengku Edy.(dro/*1)



BERITA TERHANGAT
Polemik Penguasaan Lahan Oleh Perusahaan di Inhil, Pengawasan Camat dianggap Lemah
Argan Excl tumbang, Cakra Muda PPWI Inhil melaju ke putaran ke tiga di turnamen Volley Dandim 0314/inhil Cup VII
Wakil Bupati Inhil Yuliantini Resmi Tutup MTQ ke-20 Kecamatan Kempas Tahun 2025