TEMBILAHAN, detikriau.org – Impian mendapatkan paket proyek pekerjaan, Maharu Juliandi (39) rela menyerahkan uang sebesar Rp 55 Juta kepada AR. Namun hingga batas waktu penyerahan proyek terlewati, AR Tak kunjung menepati janji. Kecewa, Maharu-pun mengadu ke Polisi .
“Berdasarkan laporan yang diterima nomor: LP/64/IV/2016/RIAU/RES INHIL tertanggal 27 April 2016, perjanjian mendapatkan proyek itu terjadi pada hari Sabtu tanggal 16 April 2016 lalu di Tembilahan,” kata Kapolres Inhil AKBP Hadi Wicaksono, Kamis (28/4/2016).
Dijelaskan, pada saat pembicaraan kerjasama tersebut, AR menjanjikan akan memberikan proyek kepada korban paling lambat pada tanggal 25 April 2016 dengan kesepakatan hasil proyek dibagi 2.
Setelah semua sepakat, terlapor ini kemudian meminta uang untuk mendapatkan proyek tersebut sebesar Rp 70 juta. Namun korban hanya mampu menyediakan Rp 55 juta tetapi tetap diterima AR melalui nomor rekening Bank Mandiri.
Setelah sampai tanggal yang disepakati, proyek yang dijanjikan terlapor tidak kunjung ada kepastian hingga disadari Maharu bahwa dirinya menjadi korban penipuan.
“Pelaku masih dalam penyelidikan, namun barang bukti ada berupa 4 lembar bukti transfer Bank,” tandasnya./ Mirwan



BERITA TERHANGAT
Polemik Penguasaan Lahan Oleh Perusahaan di Inhil, Pengawasan Camat dianggap Lemah
Argan Excl tumbang, Cakra Muda PPWI Inhil melaju ke putaran ke tiga di turnamen Volley Dandim 0314/inhil Cup VII
Wakil Bupati Inhil Yuliantini Resmi Tutup MTQ ke-20 Kecamatan Kempas Tahun 2025